about us

11 Urutan Haji yang Penting Untuk Dikerjakan

2023-06-29 18:47:08


Nooraliahajiumroh.com | Sebelum pergi ke Tanah Suci untuk beribadah haji, umat Islam perlu memahami terlebih dahulu urutan haji yang harus diingat dari awal sampai akhir. Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam dipertemukan dengan momen ibadah sakral yang hanya dilaksanakan setahun sekali yakni ibadah haji. Rukun Islam kelima ini dilaksanakan pada bulan-bulan haji, yakni sejak awal Syawal hingga hari tarsyrik pada bulan Dzulhijjah.

Berhukum wajib bagi kaum Muslim yang mampu secara fisik, mental dan finansial, maka urutan pelaksanaan ibadah haji sangat penting untuk dipahami. Ibadah haji memiliki rukun dan wajib yang keduanya saling berkesinambungan. Meninggalkan rukun haji menjadi penyebab tidak sahnya ibadah haji, sedangkan meninggalkan wajib haji bisa digantikan dengan membayar dam atau denda.

Sebelum pergi ke Tanah Suci untuk beribadah haji, umat Islam perlu memahami terlebih dahulu urutan haji yang harus diingat dari awal sampai akhir. Agar lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini tentang urutan haji dari awal sampai akhir, dirangkum Dream dari berbagai sumber.

Urutan Haji dan Cara Mengerjakannya

Meskipun pada saat pelaksanaan ibadah haji ada orang atau guide yang mengarahkan, namun bagi calon jamaah wajib mengetahui rangkaian urutan haji. Mengetahui urutan haji dan tata caranya yang benar akan memudahkan jamaah untuk memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut urutan haji yang harus diingat dari awal sampai akhir:

1. Melakukan Ihram

Urutan haji yang pertama adalah ihram, yaitu rukun haji yang wajib dilakukan. Ihram adalah memahaki pakaian serba putih yang tidak dijahit bagi laku-laki dan menutup seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan bagi perempuan. Selain memakai pakaian ihram, jamaah haji berniat untuk ihram haji.

2. Wukuf di Arafah


Urutan haji yang selanjutnya yaitu wukuf di Arafah. Rentang waktu wukuf dimulai pada waktu dzuhur 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah. Jamaah haji dapat melalukan wukuf sejak siang sampai setelah magrib atau malam harinya hingga menjelang subuh. Pada saat wukuf ini, jamaah dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah kepada Allah SWT.

3. Thawaf Ifadah

Selanjutnya, jamaah haji bertolak menuju Kabah untuk melaksanakan thawaf ifadhah. Para jamaah haji mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah. Sebelum thawaf, membaca niat terlebih dahulu.

Saat membaca talbiyah, laki-laki disarankan bersuara nyaring sedangkan perempuan disarankan lirih. Pelaksanaan thawaf dimulai tengah malam pada 10 Dzulhijjah sampai kapan saja. Lebih utama dilaksanakan pada hari-hari tasyrik.

4. Sa’i

Sa’i merupakan urutan haji yang selanjutnya setelah thawaf. Sa’i yaitu lari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa bolak balik sampai tujuh kali. Perjalanan sa’i berakhir di bukit Marwa.

Sa’i diawali dengan membaca niat, lalu dari Bukit Shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan kaki biasa. Kemudian dari lampu hijau pertama ke lampu hijau kedua berlari-lari kecil. Kemudian menuju Bukit Marwa dengan berjalan kaki biasa.

5. MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di Muzdalifah

Mabit atau menginap di Muzdalifah dimulai setelah waktu magrib sampai terbitanya fajar pada 10 Dzulhijjah. Kemudian boleh meninggalkan Muzdalifah ketika masa mabit sudah lewat tengah malam. Selama mabit di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir. Kerikil itu nantinya dipakai untuk melempar jumroh.

6. Melempar Jumroh Aqabah

Urutan haji selanjutnya ialah melempar jumroh Aqabah sebanyak tujuh kali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak boleh tujuh sekaligus, tetapi melempar kerikil satu per satu.

7. Cukur Rambut

Usai melempar jumroh Aqabah, dilanjutkan dengan mencukur rambut minimal tiga helai. Diperbolehkan juga bagi jamaah yang ingin menggundulkan rambutnya.

8. Melempar 3 Jumroh

Urutan haji yang selanjutnya yaitu melempar tiga jumroh pada hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah. Tempat melempar jumroh ada tiga yaitu Jumroh Ula di dekat arah Haratullisan, Jumroh Wusto berada di antara Jumroh Ula dan Jumroh Aqabah.

Sementara Jumroh Aqabah berada di perbatasan Mina dan Mekah. Prosesi pelemparan bat uke tiga jumroh tersebut harus berurutan. Sebab jika tidak urut, maka wajib mengulang dari awal. Apabila jamaah sedang sakit, maka lontar jumroh bisa diwakilkan dengan syarat masih berada pada hari tasyrik.

9. MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di Mina

Mabit di Mina dilakukan pada malam 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Jika melempar tiga jumroh sudah dilakukan, maka jamaah haji boleh meninggalkan Mina. Nafar (meninggalkan Mina) dibagi menjadi dua yaitu nafar awal dan tsani.

Nafar awal yaitu menginap selama dua malam di Mina. Sementara nafar tsani bermalam selama tiga malam. Rasulullah SAW dulu melakukan nafar tsani, yaitu menginap tiga malam.

10. Thawaf Wada

Urutan haji yang selanjutnya adalah thawaf wada atau disebut thawaf perpisahan. Thawaf ini dilaksanakan saat jamaah hendak meninggalkan kota Mekah.

Setelah thawaf wada, jamaah tidak diperkenankan untuk menginap lagi di hotel, kecuali hanya untuk menunggu bus atau mengambil barang-barangnya. Bagi yang sakit dan haid, jamaah tidak wajib melaksanakan thawaf wada dan tidak dikenai denda.

11. Tahalul

Setelah seluruh urutan haji dilaksanakan, maka terakhir adalah tahalul yaitu seorang jamaah sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul haji dibagi menjadi dua, yaitu tahalul pertama dan kedua.

Tahalul pertama menandakan bahwa jamaah haji sudah melaksanakan tiga macam urutan haji yaitu pertama melempar jumroh aqabah dan mencukur rambut. Kedua, saat jamaah haji sudah melaksanakan thawaf ifadhah, sa’i, dan mencukur rambut. Ketiga, thawaf ifadhah, sa’i, dan melontar jumroh Aqabah.

Tahalul kedua dilakukan ketika jamaah haji sudah melakukan tiga urutan haji yaitu melontar jumroh aqabah, cukur rambut, thawaf ifadhah, dan sa’i.

Pentingnya Meluruskan Niat Ibadah Haji

Dalam melaksanakan ibadah haji, tentu harus dilandasi dengan niat yang lurus dan benar. Yakni menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dalam melaksanakan ibadah haji serta mengesampingkan tujuan-tujuan lainnya yang bisa memengaruhi ketulusan dan keikhlasan.

Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 196:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ

Artinya: " Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah." (QS. Al-Baqarah: 196)

Berdasarkan ayat di atas, menurut Syekh Nawawi Banten menjelaskan bahwa ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban menyempurnakan seluruh rukun dan syarat haji serta umrah. Kesemuanya harus dilakukan secara tulus dan murni hanya untuk beribadah kepada Allah SWT tanpa ada tujuan yang lain.

Dengan meluruskan niat yang baik untuk beribadah haji, insya Allah akan menjadi haji yang mabrur, mendapatkan pahala yang melimpah, serta memenuhi rukun Islam yang kelima dengan sempurna.

Demikian itulah penjelasan tentang urutan haji yang harus diingat oleh para calon jamaah haji. Dengan mengetahui urutan haji di atas, setidaknya Sahabat Dream sudah paham tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji sebelum menjalani manasik haji.

#uanghajiumroh #tabunganhajiumroh #hajiumrohnooralia #kertajati #bandaraumroh #haji #umroh #syaratumroh #danahaji #aturankemenag #vaksinminingitis #haji2023 #umroh2023 #visaumroh #visahaji

Recent Listings


2022-06-24 22:19:43

Berita Nooralia

2022-06-28 22:18:41

Travel Umroh Cirebon Berizin